Menjadi Pahlawan di Padang Lamun
Anda tidak harus menjadi superhero untuk memberi dampak positif pada lingkungan yang ada
Terumbu karang, hutan bakau dan padang lamun adalah 3 ekosistem kita yang paling berharga namun keberadaanya semakin hari semakin terancam. Sementara itu, kita pun menyadari bahwa keberadaan ekosistem tersebut sangat berdampak pada lingkungan sekitar.
Padang lamun misalnya, berbagai biota laut hidup bergantung diri pada ekosistem tersebut. Ikan baronang, ikan kakap dan duyung adalah 3 dari banyaknya biota laut yang di padang lamun-lah ikan-ikan tersebut tinggal.
Di sanalah mereka mencari makan, mengasuh anaknya dan padang lamun adalah rumah bagi mereka
Tapi sayang, tangan jahat manusia perlahan merusak ekosistem-ekosistem yang ada. Seiring datangnya hal-hal baru di wilayah pesisir, seperti cemaran dari aliran sungai, buangan minyak dari kapal, alih fungsi lahan pesisir karena reklamasi bahkan Praktik penangkapan ikan yang merusak (bom, racun, dll) maka kerusakan pada padang lamun adalah hal yang pasti akan terjadi
Sebelum kita terlambat menyadari dan menyesal karena telah merusak ekosistem berharga kita maka dari itu, marilah kita menyelamatkan padang lamun karena
Tahukah Anda, ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk menyelamatkan ekosistem kita yang mulai rusak ini.
Berikut saya telah merangkumnya dalam
.
Bagi Anda yang mungkin baru mendengar atau setidaknya belum begitu familiar dengan hewan yang satu ini maka kenali dulu dengan Dugong
Dugong atau di sebut juga "duyung" adalah salah satu dari 35 jenis mamalia laut di Indonesia, dan merupakan satu-satunya satwa ordo Sirenia yang area tempat tinggalnya tidak terbatas pada perairan pesisir
Ada sebuah mitos tentang Dugong, konon air matanya di percaya sebagai bahan pelet dan pengasih padahal sejatinya, cairan tersebut hanyalah lendir pelembap mata Dugong dan keluar dari kelenjar air mata ketika dugong sedang tidak berada di dalam air
Nah, pada sudah tahu kan apa itu Dugong, sekarang mari kita lihat hubungan antara dugong dan lamun
Tahu gak sih Dugong atau di sebut juga dengan Duyung punya hubungan erat dengan padang Lamun?
Ok, saya akan menjelaskan satu-persatu
Pertama-tama Duyung akan bermain di padang lamun, di sanalah para duyung akan saling berinteraksi satu sama lain. Di padang Lamun kita bisa dengan mudahnya menemukan beberapa duyung
Selain tempat bermain, nyatanya padang lamun juga menjadi tempat para duyung mencari makan. Duyung memakan daun dan rizoma lamun, terutama dari jenis pionir dari genus Halophila dan Halodule
Setelah bermain dan mencari makan maka hal yang di lakukan duyung selanjutnya adalah menyuburkan padang lamun, lha kok bisa?
Jadi begini, perilaku makan duyung yang terlihat seperti mengacak-acak dasar lamun, dapat menjadikan padang lamun menjadi lebih subur
Yang terakhir terjadilah "Simbiosis Mutualisme" atau dalam bahasa yang lebih sederhana di sebut "Hubungan yang saling menguntungkan"
Hubungan yang saling menguntungkan ini terjadi lantaran duyung mendapatkan makanan dan lamun menjadi lebih subur. Alhasil, ekosistem pun menjadi seimbang bagi flora dan fauna yang berada di sekitar lamun
Dari sana dapat kita simpulkan bahwa Duyung merupakan bagian penting yang mesti kita lestarikan guna menjadikan padang lamun lebih subur untuk keseimbangan ekologis flora dan fauna.
Salah satu penyebab kerusakan padang lamun adalah penurunan kualitas air laut yang di akibatkan oleh limbah. Untuk itu, cara yang harus kita lakukan adalah mendaur ulang atau mengelola limbah agar tidak di buang ke laut yang berdampak buruk terhadap berbagai ekosistem-ekosistem yang ada
.
Belakangan ini banyak sekali tangan jahil yang mengutamakan kepentingan pribadi dan mengesampingkan kepentingan bersama. Sebagai contoh, banyak sekali orang yang melakukan praktik penangkapan ikan yang merusak ekosistem, seperti penggunaan bom ikan, racun dan lain sebagainya
Untuk itu, jika Anda menemukan tindakan kriminal yang seperti ini jangan takut untuk melapor agar pengadilan memberikan sangsi tegas kepada pelakunya.
Selain 3 hal di atas, ada juga hal yang perlu Anda lakukan dalam melestarikan dugong dan padang lamun yakni dengan cara mendukung upaya konservasi pemerintah seperti DSCP Indonesia
DSCP Indonesia sendiri adalah program konservasi untuk meningkatkan fektivitas konservasi dugong & ekosistem lamun di Indonesia
DSCP juga turut di dukung oleh United Nations Environment Programme - Global Environment Facility (UNEP - GEF)
Pengelolaan dan konservasi dugong dan lamun berbasis masyarakat di masing-masing lokasi kegiatan (Bintan, Kotawaringin Barat, Tolitoli, dan Alor)
.
1. Bagikan dan laporkan cerita, foto, dan video tentang dugong dan lamun kepada DSCP
2. Pantau informasi dan ikut berpartisipasi dalam setiap kegiatan di fanpage DSCP (www.facebook.com/dscpindonesia)
3. Sebarkan informasi tentang dugong dan lamun dari DSCP Indonesia sebanyak-banyaknya ke jejaring media sosial Anda
Anda dapat menghubungi pihak DSCP Indonesia di:
Lokasi: Gedung Mina Bahari III, Lantai 10, Jalan Medan Merdeka Timur No. 16, Jakarta Pusat - Indonesia, 10110
Email : id.dscp@gmail.com dan dscp.indonesia@gmail.com
Telepon : (021) 3522045
Point terakhir adalah "kesadaran" dan Ini cukup simpel dan sederhana. Kesadaran di mulai dari setiap manusia agar menjaga alam tetap stabil sampai ke anak cucu kita nanti. Kita harus sadar bahwa dunia yang kita duduki saat ini merupakan warisan dari nenek moyang kita yang telah di jaga sejak dulu
Bayangkan apa yang akan terjadi jika nenek moyang kita tidak menjaga alam ini dengan baik? Maka akan sungguh malang nasib kita hari ini
Well, begitu juga dengan anak cucu kita nanti, kita harus memiliki kesadaran agar tetap mempertahankan berbagai ekosistem-ekosistem kita agar tetap stabil
Dalam konteks ini, Anda harus memiliki kesadaran untuk terus melestarikan ekosistem karena sebesar apapun upaya yang di lakukan untuk melestarikannya, yang namun jika Anda tidak memiliki kesadaran untuk menjaga ekosistem tersebut pada akhirnya semua akan sia-sia
Berhentilah untuk membeli bagian tubuh dugong, yang mentah ataupun yang telah diolah ("air mata duyung", taring dugong, dll) berhentilah menggunakan alat-alat penangkapan ikan yang bisa merusak ekosistem (bom ikan, racun dan lain sebagainya)
Kuatkanlah kesadaran untuk terus menjaga Padang Lamun.
Bersama, kita.....
Saya Johan Irvani. Sekian dan terima kasih
mantab, artikelnya edukatif mas, thanks :)
ReplyDeletehh, makasih mas
DeleteKunbal nih hehe
ReplyDeleteartikelnya asik pake animasi2 hehe.
oiya mau tanya nih, menurut kamu solusi untuk poin ke 3 yaitu tidak memakai alat yang merusak apa? nelayan juga butuh makan yang artinya kegiatan itu harus tetep dilakukan tanpa mengurangi pendapatan si nelayan. Makasiih
pendapatan sih iya, sekarang marilah berfikir secara etis. Bom misalnya, tidak cuma ikan dewasa. ikan2 kecil dan ekosistem juga akan hancur. Pada akhirnya bukanlah hal yang tak mungkin ikan dan ekosistem kita akan punah.
Delete